Dari program literasi yang telah dijalankan di Papua dan Maluku Tenggara, terlihat ada peningkatan hasil membaca di tingkat SD. Bekerjasama dengan dinas pendidikan provinsi setempat merupakan salah satu cara efektif dalam memastikan keberlangsungan program untuk memastikan monitoring dan evaluasi terhadap program di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan dinas.
Kemampuan untuk mengelola dan menggunakan informasi yang relevan menentukan kualitas kekreatifan seseorang. Meningkatnya pengetahuan sejalan dengan peningkatan kreativitas orang tersebut. Literasi adalah kemampuan dasar yang menentukan terpaparnya seseorang dengan berbagai informasi yang berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan orang tersebut, demikian juga dengan kekreativitasannya.
"Hasil INAP 2016 untuk numerasi lebih parah dari hasil literasi. Rerata nasional untuk siswa dengan kemampuan kurang bahkan mencapai 77%, siswa dengan kemampuan cukup sekitar 20,6%, dan siswa dengan kemampuan baik hanya 2,4%. Hasil ini mengkonfirmasi asesmen internasional yang diikuti Indonesia seperti PISA dan TIMSS.
Riset yang dilakukan oleh Smeru Research Institute pada program RISE menunjukkan bahwa kemampuan numerasi dasar ini tidak lebih baik di usia selanjutnya. Dalam salah satu artikel yang ditulis Land Pritchet untuk riset RISE, dikatakan bahwa dengan kemajuan yang dicapai Indonesia saat ini, butuh waktu sekitar 1000 tahun untuk bisa menguasai kemampuan abad 21. Sesuatu yang sangat menyakitkan dan harus segera ditindak lanjuti.
Berdasarkan berbagai hasil studi terkait kemampuan matematika nasional, Credo mengembangkan program matematika untuk anak usia dini (TK-SD kelas 3) untuk melengkapi pengajaran matematika yang ada saat ini."